Saturday 3 December 2011

Seni Pasir



Seni pahatan pasir adalah suatu seni memahat dengan medium pasir yang umumnya berbentuk bangunan misalnya istana. Bahan utama yang digunakan adalah pasir dan air, sehingga umumnya kegiatan ini dilakukan di pantai.
Membuat bangunan dari pasir umumnya dilakukan oleh anak-anak. Tetapi orang dewasa seringkali terlibat dalam kontes memahat pasir. Seringkali hasil pahatannya berbentuk bangunan yang besar dan kompleks. Media lainnya yang digunakan dalam kegiatan seperti ini adalah es dan salju.

Friday 2 December 2011

Stomp Fresher Faster Funnier






History of STOMP!
STOMP, a unique combination of percussion, movement and visual comedy, was created in Brighton, UK, in the summer of 1991. It was the result of a ten year collaboration between its creators, Luke Cresswell and Steve McNicholas.
They first worked together in 1981, as members of the street band Pookiesnackenburger and the theatre group, Cliff Hanger. Together, these groups presented a series of street comedy musicals at the Edinburgh Festival throughout the early ‘80s. After two albums, a UK TV series and extensive touring throughout Europe, Pookiesnackenburger also produced the highly acclaimed “Bins” commercial for Heineken lager. The piece was originally written and choreographed by Luke as part of the band’s stage show: it proved to be the starting point for Stomp’s climatic dustbin dance.
In 1986, Luke and Steve created an eight minute “percussive movie” for Bette Midler’s HBO special, “Mondo Beyondo”.
Between 1987 and 1990, Luke staged, as artistic and musical director, four large scale outdoor events, including “Beat the Clyde”, which involved floating a drum orchestra on a pontoon in the centre of Glasgow; the largest of these events, the “Heineken Hove Lagoon show”, involved a hundred and twenty piece drum orchestra featuring the Brighton Festival Chorus and a full orchestral string section.
In 1991 Steve and Luke first created “Stomp”, previewing at London’s Bloomsbury Theatre and premiering at the Assembly Rooms in Edinburgh, where it became the Guardian’s “Critic’s Choice” and won the Daily Express “Best of the Fringe” award.
Between 1991 and 1994 the original cast of Stomp played to capacity audiences around the world: from Hong Kong to Barcelona, from Dublin to Sydney. The touring culminated in a sell out season at London’s Sadler’s Wells Theatre in January 1994, where Stomp received an Olivier nomination for “Best Entertainment” and won “Best Choreography in a West End show”.
An expanded version of Stomp, involving up to 30 cast members, was originally created for the Brighton Festival, UK, and was subsequently presented in Melbourne, Australia. It was most recently seen in September 1995, open air, at the Acropolis in Athens and at the Royal Festival Hall, London. This production broke all box office records, which had been established by Frank Sinatra in 1972.
Stomp began its run at the Orpheum Theatre in New York in February 1994 and quickly went on to win both an Obie and a Drama Desk award for “Most Unique Theatre Experience”. By the summer of 1994 the first American cast was in place at the Orpheum, freeing the original cast for sell out tours of North America and Japan.
In the summer of 1995, two more American productions were created for the sole purpose of US touring, which continues to this day. US casts have also debuted Stomp in Chile, Brazil and Korea. Meanwhile, a fifth Stomp company, also touring from the UK,
was formed in 1997 and has consistently toured the world ever since. This company presented Stomp for the first time in Scandinavia and South Africa and has been a regular visitor to Germany, Holland and France. Another Stomp production opened in San Francisco in May 2000 running for two and a half years.
The original cast of Stomp have recorded music for the Tank Girl movie soundtrack and appeared on the Quincy Jones album, “Q’s Jook Joint”. A soundtrack recorded by Steve and Luke for the Showtime Movie, “Riot”, was released in the Spring of 1997.
Stomp has also featured in a number of commercials, including Coca Cola’s “Ice Pick” and numerous spots for both Target stores in the US and Toyota in Japan.
Stomp also created the “Mr Frears’ Ears” series of short films created for Nickelodeon, whilst “Brooms”, a fifteen minute short based around the opening routine, was nominated for an Academy Award. “Brooms was also selected for screening at Robert Redford’s Sundance Festival and for competition at the Cannes Film Festival.
Stomp made a special appearance at the Academy Awards in March 1996 with an original piece involving the live synchronization of classic film clips and onstage action, featuring 20 performers from all five productions.
In the summer of 1997, Steve and Luke created and directed “Stomp Out Loud”, a 45 minute television special for HBO, which combined stage material with new pieces created for TV. It was premiered in the USA in December 1997 and subsequently received 4 Emmy nominations, for direction, sound mixing, multi-camera editing and art direction. 1998 saw the release of the STOMP OUT LOUD video and DVD around the world. Another unique blend of live action and film footage was created for the Emmy Awards, in which Stomp effectively performed with Spike Jones!
Stomp performed after midnight on the steps of the Lincoln Memorial at US President Clinton’s Millennium celebrations. During 2000, a Sesame Street special, “Let’s Make Music”, a collaboration between Stomp and the muppets, was released on TV and video in North America.
Luke and Steve began production of their IMAX movie PULSE: a Stomp Odyssey, in Brazil during Carnival 2000 and completed it in the summer of 2002. PULSE takes the IMAX audience on a spectacular global journey, featuring performances from KODO, TIMBALADA and EVA YERBABUENA. It was released to critical acclaim in New York in the autumn of 2002, and went on to win 2 major awards at the International Festival of La Geode in Paris.
In September 2002, Stomp finally entered London’s West End at the Vaudeville Theatre, and later that year Stomp performed as part of the Royal Variety Show for the second time.
2003 saw a new Stomp production open at the Stuart Street Theatre in Boston and a unique Dolby Digital trailer featuring Stomp performances debuted in cinemas across the globe.
In 2004 New York celebrated 10 years of continuous performances of Stomp at the Orpheum Theatre by renaming 2nd Avenue on 8th Street: Stomp Avenue.

Thursday 1 December 2011

Cara melukis Patrick Star



Patrick Star adalah karakter kartun film SpongeBob SquarePants. Dia adalah bintang laut yang tinggal di batu. Dia tinggal di Bikini Bottom, bertetangga dengan SpongeBob, teman baiknya, dan Squidward, yang tidak menyukainya. Dia adalah makhluk terbodoh di Bikini Bottom karena sering melakukan hal-hal yang bodoh. Bersama dengan SpongeBob, dia setiap hari mengganggu Squidward (meskipun mereka tidak sadar yang dilakukannya itu mengganggu).
Dia hanya bekerja dalam beberapa episode. Sangat jarang terlihat Patrick bersekolah. Seperti namanya, Patrick adalah bintang laut. Dalam episode Rule of Dumb ternyata dia dan Gary adalah bangsawan, dan juga ternyata mereka bersaudara.
SpongeBob dan Patrick sering mengganggu Squidward tanpa berhenti. Tetapi SpongeBob dan Patrick tidak sadar mereka mengganggu Squidward. Patrick pertama muncul dalam episode Help Wanted, tapi peran utamanya yang pertama di musim 1 adalah dalam episode Jellyfishing. Dia jarang muncul dalam episode tentang Krusty Krab, tapi dia mendapatkan pekerjaan di sana di beberapa episode lain. Sekali, untuk membantu SpongeBob masuk ke Salty Spitoon, ia berpura-pura dipukuli oleh SpongeBob sehingga sahabatnya akan terlihat hebat. Dia sangat menyukai Jeffrey Jellyfish. Dalam episode I'm Your Biggest Fanatic, SpongeBob dan Patrick pergi ke Konvensi Ubur-ubur Dua Tahunan dan melihat banyak penggemar ubur-ubur dan benda-benda yang berhubungan dengan ubur-ubur. Patrick juga bisa bermain drum, seperti yang terlihat dalam episode Band Geeks, dia bermain drum saat konser. Dalam episode The Camping Episode, Patrick memainkan drum sebentar saat lagu Campfire Song Song dinyanyikan. Di Lights, Cameras, Pants!, Patrick memainkan drum dan kadang-kadang menggunakan kepalanya untuk memainkan drum. Tapi dalam Film TV: Atlantis SquarePantis, Patrick lebih tertarik dengan musik alternatif. Setelah gagal atau lulus perguruan tinggi, dia tidak punya pekerjaan karena ia tidak belajar di sekolah yang baik agar bisa menjadi orang besar. Dia sering tidak punya uang, seperti dalam episode Pat No Pay, dimana Patrick tidak dapat membayar makanan di Krusty Krab karena dia tidak punya uang.
Patrick juga memiliki SIM, SIM-nya ditampilkan dalam episode Mermaid Man dan Barnacle Boy III dan Driven To Tears. Patrick sering menyebabkan masalah, dan biasanya masalah yang dia buat adalah masalah utama dari sebuah episode. Dia menghadiri Community College, yang mungkin berarti ia tidak akan pernah terdidik dengan baik dan memiliki pekerjaan orang besar. Alasan utama Patrick membangun rumah batu karena orang tuanya mengusirnya. Ia tidak pernah kembali ke rumah orang tuanya lagi. Patrick dipenjara dalam beberapa episode. Ia menjadi seorang tahanan dalam episode: Life of Crime (kurang dari 30 detik), SpongeBob Meets the Strangler, Good Ol 'Whatshisname, dan The Inmates of Summer.
Patrick juga seperti memiliki sebuah hubungan dengan batu. Dia tinggal di bawah batu, batu dia jadikan hewan peliharaan, menggunakan batu untuk membuat hadiah Hari Valentine, makan batu, menggunakan batu sebagai alat. Patrick memakai celana hijau dengan bunga. Patrick sering mengira keluarga SpongeBob adalah keluarganya sendiri. Dalam episode The Sponge Who Could Fly, ia mengatakan kakek SpongeBob adalah kakeknya, Kakek SquarePants ingat Patrick bukan cucunya dan memukul Patrick dengan tongkat. Dalam episode Driven to Tears, Patrick sangat sulit tahu, meskipun sudah sering diberitahu orangtua SpongeBob, mereka bukan orang tuanya, Patrick menjadi berpikir dia yatim piatu karena ini.
Patrick Star juga memiliki Arachnofobia, atau takut laba-laba, ini bisa dilihat di episode Home Sweet Pinepple, dia ketakutan karena laba-laba (mungkin di dalam mimpi) dan The Pink Purloiner, dia mengatakan "tapi bukan laba-laba" sambil ketakutan.
Patrick kadang-kadang bekerja. Namun, ia tidak terlalu baik pada seluruhnya. Ini pekerjaan yang dia pernah lakukan:
Karyawan Krusty Krab: Ini adalah pekerjaan utama Patrick yang biasa coba. Dalam episode:
Arrgh!: Dia menjadi karyawan hanya untuk dipecat karena memasukkan Mr. Krabs ke penjara dalam permainan
Big Pink Loser: Dia menyapu sepanjang waktu, menjatuhkan piring dengan sengaja, dan mencoba membuka botol selai
Bummer Vaction: Dia menjadi pengganti SpongeBob sebagai koki. Dia meletakkan Krabby Patties di perut dan dadanya dan membersihkan toilet (atau menggunakannya)
That's No Lady: Patrick, menyamar sebagai seorang gadis bernama Patricia, melakukan pekerjaan dengan baik, tapi Mr. Krabs dan Squidward jatuh cinta dengan dia.
Pat No Pay: Patrick harus bekerja untuk mengganti uang. Pada akhir episode dia menghancurkan Krusty Krab ketika sedang membuang sampah dan mengira uang yang dipegang SpongeBob adalah sampah.
20,000 Patties Under the Sea: Dia menjadi asisten SpongeBob di restoran berjalan Krusty Krab
No Hat For Pat: Dia ingin memakai topi Krusty Krab dan menjadi penghasil uang Mr. Krabs
The SpongeBob SquarePants Movie: Dia membantu SpongeBob mengembalikan mahkota Raja Neptunus
Karyawan Chum Bucket: Patrick kadang-kadang bekerja di sini. Dia bekerja dalam episode:
The Fry Cook Games: Dia menjadi koki karena ingin bersaing dengan SpongeBob di Olimpiade Memasak
Bucket Sweet Bucket: Dia, SpongeBob dan Squidward memperbaiki Chum Bucket
Chum Bucket Supreme: Plankton menyuruh Patrick membuat iklan-iklan
Penemu "Pembersih Bulu Hidung, Penggaruk Punggung, Penyisir Rambut dan Pemain Ukelele 9000"
Penemu Pensil, Cermin, dan bola lampu yang sudah ditemukan sebelum dia menemukannya
Raja Bikini Bottom
Pemburu ubur-ubur
Murid Mrs. Puff's Boating School
Murid Perguruan tinggi, disebutkan dalam episode The Bully
Pembuat film "Petualangan di Kota Bawah Tanah" yang hanya berisi "Ada petualangan, ada kota, ada bawah tanah"
Patrick menyukai banyak makanan. Ia suka cabai, es krim, sandwich dengan selai ubur-ubur, Krabby Patties (dia terlihat menghabiskan banyak sekali gigit dalam beberapa episode), coklat, keju dari kait, selai kacang, acar, marshmallow, sandwich, kalkun, hot dog, sosis asap, ayam panggang, daging sapi, pizza dan banyak lainnya.

Thursday 24 November 2011

Cara menganyam ketupat


Tikar Mengkuang/Pandan

Daun-daun pandan atau mengkuang yang cukup tua dipotong dari batang pokoknya sehelai demi sehelai. Kemudian pangkalnya diratakan dan hujungnya dipotong sama panjang. Seterusnya, daun-daun tersebut dilayur di atas bara sehingga layu dan dibuang tulang belakang dan durinya dengan alat yang dipanggil jangka. Cara anyaman tikar mempunyai pelbagai corak dan motif. Diantaranya adalah dikenali sebagai kelarai. Semua jenis kelarai adalah berunsurkan alam semulajadi iaitu seperti tumbuh-tumbuhan, bunga, fauna dan sebagainya.

Unsur-unsur tumbuhan seperti akar, pucuk rebung dan tampuk (jantung pisang, manggis, pinang) selalu digunakan. Daripada unsur bunga pula ia menggunakan motif bunga tanjung, bunga melur dan bunga durian. Unsur-unsur fauna pula ada motif berbentuk anak ikan, kepala gajah, tulang ikan dan mata punai. Akhir sekali, bentuk bebas dengan motif seperti kelarai belah ketupat, kelarai beras patah dan kelarai madu manis.

Tikar mengkuang yang lebar bilah anyamannya (tikar bangkar) biasanya diperlakukan untuk menjemur padi, mengalas lantai dapur atau jemuran, melapik punggung di dangau dan sebagainya. Tikar yang dianyam untuk kegunaan demikian tidak dicelupkan warna, berbanding dengan tikar yang dikhaskan untuk tetamu. Tetamu dibentangkan tikar yang bukan sahaja halus anyamannya malah bercorak menarik dan berwarna-warni.

Pada kebiasaannya, tikar mengkuang/pandan yang dianyam berwarna-warni akan diletakkan di dalam bilik tidur kerana ia menyerlahkan lagi kecantikkan bilik tersebut.

Tikar Rotan

Anyaman rotan merupakan sejenis anyaman yang mendapat sambutan ramai kerana keunikan dan hasilnya yang halus. Ia senang diperolehi dan pembuatan kraftangan rotan mendapat sambutan yang menggalakkan dan semakin popular..

Cara menganyam rotan tidak banyak bezanya dengan anyaman buluh. Rotan yang telah agak matang sahaja akan ditebang untuk membuat tikar. Batang-batang rotan berkenaan akan dikumpul untuk dikerat bagi memudahkan proses menganyam. Batang rotan yang telah dikerat akan dibelah-belah dalam saiz yang lebih kecil.

Belahan rotan tersebut akan diraut supaya menjadi lebih nipis, licin dan mudah dilentur. Setelah diraut, belahan tersebut telah sedia untuk dianyam. Anyaman tikar rotan sama juga dengan anyaman tikar pandan, mengkuang dan buluh. Proses terakhir untuk anyaman rotan adalah dengan menyapu syelek pada seluruh bahagian anyaman untuk kelihatan lebih cantik dan berkilat.

Tuesday 15 November 2011

Tokoh Seni

SYED AHMAD JAMAL, THE MALAYSIAN NATIONAL ART LAUREATE



Dato' Syed Ahmad Jamal was born in Bandar Maharani, Muar, Johor in 1929. He received his primary and secondary education in the Malay and English medium respectively in Johor Bharu. His higher education was gained abroad - Chelsea School of Art (1951-1955), Institute of Education, London University (1955-1956), School of Art Institute Chicago (1963-1964) and University of Hawaai, Honolulu (1973-1974). Dato Syed Ahmad Jamal, the Malaysian National Art Laureate, has won acclaim and prizes locally and internationally. He won 1st prize in the Johor Art exhibition (1950), Summer Competition - Chelsea School of Art London (1954), Federation Art Competition - Kuala Lumpur (1962), and the National Bank of Malaysia Mural Competition. Dato' Syed Ahmad Jamal has contributed greatly towards Malaysian Art - in his teachings, writing and role as art curator, his service as as board member and committee members of art related organistions, particularly that of the Malaysian National Art Gallery. For his vast contribution, Dato Syed Ahmad Jamal was awarded the National Art Award in 1995 by the Malaysian Government, which honours him as a National Artist.

SIDANG ROH 


MANDI LAUT


KG SUNGAI CINCIN


HARAPAN


JENDELA DI ANGKASA


CHAIRIL ANWAR


DUEL IN THE SNOW


BATTERSEA PARK II


Saturday 12 November 2011

Pertandingan Melukis

An Annual Art Contest for Kids

Each year, Lions clubs around the world proudly sponsor the Lions International Peace Poster Contest in local schools and youth groups. This art contest for kids encourages young people worldwide to express their visions of peace. During the last 20 years, more than four million children from nearly 100 countries have participated in the contest.
The theme of the 2011-12 Peace Poster Contest is "Children Know Peace." Students, ages 11, 12 or 13 on November 15, are eligible to participate.

Promoting the Arts

Each year's contest consists of an original theme incorporating peace. Participants use a variety of mediums, including charcoal, crayon, pencil and paint, to express the theme. The works created are unique and express the young artists' life experiences and culture.

Spreading Peace and International Understanding

Twenty-four international finalists are selected each year, representing the work of more than 350,000 young participants worldwide. Posters are shared globally via the Internet, the media and exhibits around the world. 

Judging

Each poster is judged on originality, artistic merit and expression of the theme.




Posters advance through several judging levels: local, district, multiple district and international. At the international level, judges from the art, peace, youth, education and media communities select one grand prize winner and 23 merit award winners.

Awards

International winners will be notified on or before February 1.
  • One international grand prize winner will receive a trip to a special award ceremony with the sponsoring club president and two family members at Lions Day with the United Nations (subject to change). During the ceremony, the winning artist will receive an engraved plaque and a cash prize of US$5,000.
  • Each of the 23 merit award winners will receive a cash award of US$500 and a certificate of achievement.

    Past Winners

    Past Peace Poster Contest grand prize winners have come from Brazil, Guadeloupe, Hong Kong, Indonesia, Italy, Japan, Lebanon, Malaysia, Martinique, Peru, Philippines, South Africa, Multiple District 300 Taiwan, Thailand, Turkey and the United States.

    Sunday 30 October 2011

    Kraf Tangan Oleh OKU

    Handicraft Exhibition of Disabled Children in UN House

    On 3 December 2008, on the International Day of Persons with Disabilities, an Arts and Crafts exhibition was opened in the UN House Lobby. The exhibits were the handwork of disabled children of Gyumri who attend the “Pyunik” Union of the Disabled NGO Gyumri branch. The latter was renovated with financial support of MTS-VivaCell.

    As UN Resident Coordinator/UNDP Resident Representative mentioned in her opening speech through this exhibition, one can witness the talent and skills of Gyumri children in traditional crafts, such as painting, embroidery and wood carving.

    This activity is another step to promote an understanding of disability issues and mobilize support for the rights and well-being of persons with disabilities. It also brings attention to the situation of persons with disabilities in this country, particularly, the children with disabilities.

    The exhibition sale was open till December the 8th.
    RC welcoming the audienceThe participants of the exhibitionHandicraft of disabled childrenHandicraft of disabled children - 2Gobelin and paintingsEmbroideriesPaintingsGobelins